Filosofi Pohon Bambu

gambar-bambu
Bamboo via pixabay.com

GULANGGULING.COM | Note – Seringkali kehidupan manusia itu bercermin dari lingkungan sekitarnya. Pembelajaran dari makhluk hidup atau benda-benda di sekitarnya mengingatkan akan kebaikan yang harus kita tiru sebagai makhluk Tuhan. Seperti salah satunya, pembelajaran dari pohon bambu yang bisa kita tiru.

Pohon bambu tidak akan menunjukkan pertumbuhan berarti selama 5 tahun pertama.
Walaupun setiap hari disiram dan dipupuk, tumbuhnyapun hanya beberapa puluh centimeter saja. Namun setelah 5 tahun kemudian, pertumbuhan pohon bambu sangat dahsyat dan ukuran nya tidak lagi centimeter melainkan meter.

Sebetulnya apa yang terjadi pada sebuah pohon bambu?

Ternyata, selama 5 tahun pertama, ia mengalami pertumbuhan dahsyat pada akar, dan bukan pada batang. Pohon bambu sedang mempersiapkan pondasi yang sangat kuat, agar ia bisa menopang ketinggian nya yang berpuluh-puluh meter kelak kemudian hari.

Moral of The Story

Jika kita mengalami suatu hambatan dan kegagalan, bukan berarti kita tidak mengalami perkembangan… Karena justru kita sedang mengalami pertumbuhan yang luar biasa di dalam diri kita.

Ketika kita lelah dan hampir menyerah dalam menghadapi kerasnya kehidupan, jangan pupus harapan. Ingatlah bahwa “the hardest part of a rocket to reach orbit is to get through the earth’s gravity”, bahwa bagian terberat agar sebuah roket mencapai orbit adalah saat melalui gravitasi bumi.

Jika kita perhatikan, bagian peralatan pendukung terbesar yang dibawa oleh sebuah roket adalah jet pendorong untuk melewati atmosphere dan gravitasi bumi. Setelah roket melewati atmosphere, jet pendorong akan dilepas dan roket akan terbang dengan bahan bakar minimum pada ruang angkasa tanpa bobot, melayang ringan dan tanpa usaha keras.

Demikian pula dengan manusia, bagian terberat dari sebuah kesuksesan adalah disaat awal seseorang MEMULAI USAHA dari sebuah perjuangan. Segala sesuatu terasa begitu berat dan PENUH TEKANAN…

Namun bila ia dapat melewati batas tertentu, sesungguhnya seseorang dapat merasakan segala kemudahan dan kebebasan dari tekanan dan beban.

Namun sayangnya, banyak orang yang MENYERAH disaat tekanan & beban dirasakan terlalu berat, bagai sebuah roket yang gagal menembus atmosphere.

Buya Hamka berkata: “Kalau hidup sekedar hidup, babi dihutan juga hidup. Kalau kerja sekedar kerja, kera juga bekerja”

Ketika pohon bambu ditiup angin kencang, dia akan merunduk.
Setelah angin berlalu, dia akan tegak kembali.

Seperti perjalanan hidup seorang manusia, tak lepas dari cobaan dan rintangan…

Jadilah seperti pohon bambu…!!!
Fleksibilitas pohon bambu mengajarkan kita sikap hidup yang berpijak pada keteguhan hati dalam menjalani hidup, walaupun badai dan topan menerpa.

Tidak ada kata menyerah untuk terus tumbuh, tidak ada alasan untuk terpendam dalam keterbatasan, karena bagaimanapun pertumbuhan demi pertumbuhan harus diawali dari kemampuan untuk mempertahankan diri dalam kondisi yang paling sulit sekalipun.

Pastikan dalam tahun-tahun mendatang, hidup kita akan MENJULANG TINGGI dan menjadi PEMBERI BERKAH bagi sesama, seperti halnya pohon bambu.

*)disadur dari grup WhatsApp

Taqabalallahu minna wa minkum, taqabal ya karim

Segenap kru GGDC mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah,

minal aidzin wal aidzin, mohon maaf lahir dan batin

LEAVE A REPLY