Afirmasi Positif pada Anak

GULANGGULING.COM | Parenting – Ada lagi sebuah video yang viral di media sosial, video ini banyak dishare teman-teman di media sosial yang saya ikuti. Megingat kebanyakan teman sebaya saya sudah berumah tangga dan memiliki anak, video apa sih yang dishare?

Well, check this video out!

https://www.youtube.com/watch?v=zNtPVgblzWY

Sebuah video yang menunjukkan seorang anak tengah bersama anak perempuannya ini menarik. Dalam video tersebut, si ayah mengucapkan kalimat-kalimat dan anak perempuannya menirukan apa yang diucapkan ayahnya. Dan ini disebut: afirmasi positif.

Apa sih afirmasi positif itu? Secara harafiah, afirmasi atau affirmation berarti penegasan atau penguatan. Menurut wikihow, afirmasi diri adalah pernyataan positif atau kalimat yang ditujukan untuk diri sendiri yang bisa mempengaruhi pikiran bawah sadar untuk membantu Anda mengembangkan persepsi yang lebih positif terhadap diri Anda sendiri. Sederhananya menurut saya, afirmasi ini semacam sugesti atau penguatan yang membantu kita berpikir lebih positif terhadap diri kita sendiri.

Apa yang dilakukan ayah dalam video tersebut, adalah menanamkan nilai-nilai positif pada anak perempuannya. Afirmasi positif yang dilakukan pada anak diharapkan untuk bisa diserap di alam bawah sadar anak dan bisa membentuk konsep dirinya. Perlakuan ini tidak hanya sekali dua kali saja dilakukan, butuh konsistensi khususnya dari kita sebagai orang tua untuk terus menerus bisa menanamkan nilai-nilai yang kita harapkan dimiliki oleh anak.

Afirmasi ini juga adalah salah satu cara yang ada dalam konsep hypnoparenting. Hypnoparenting sendiri adalah salah satu cara untuk membentuk konsep diri anak melalui sugesti-sugesti positif. Hypnoparenting sebagai teknik pola asuh bekerja langsung pada alam bawah sadar anak. Orang tua dapat menerapkan pola asuh termasuk mendisiplin anak secara mudah tanpa paksaan.

Ada sebuah penjelasan menarik yang saya temukan dari sebuah blog mengenai afirmasi positif: anak melihat bagaimana proses komunikasi berlangsung, cara penyampaiannya apakah ada kontak mata atau tidak dan bagaimana bahasa tubuh yang digunakan saat berbicara. Anak juga mendengar bagaimana intonasi suara tinggi atau rendah dan temponya cepat atau lambat. Anak juga memaknai setiap kata-kata yang mengandung pesan emosional tersebut. Kata-kata yang sarat dengan cinta, penerimaan, pujian atau afirmasi (penguatan positif) akan menumbuhkan perasaan nyaman dan meningkatkan harga diri anak. Sebaliknya kata-kata yang penuh dengan ancaman, kemarahan atau frustrasi akan menyakiti harga diri anak, sehingga anak merasa rendah diri (Ririn Pusparini).

Apa yang bisa saya simpulkan mengenai afirmasi positif pada anak adalah:

  1. Afirmasi positif perlu dilakukan secara berulang dan konsisten untuk mencapai hasil yang baik.
  2. Gunakan kata-kata yang positif dalam penyampaiannya.
  3. Sampaian kalimat-kalimat positif tersebut pada anak dengan memperhatikan kontak fisik dan mata.
  4. Perhatikan intonasi atau nada bicara saat menyampaikan kalimat-kalimat tersebut pada anak.

Walaupun bisa dilakukan kapan saja, ada waktu-waktu yang dianggap tepat untuk memberikan afirmasi atau sugesti positif pada anak. Diantaranya adalah saat mengajak anak berdoa/beribadah, saat anak bermain, sambil menggambar, sesaat sebelum tidur, sesaat sebelum bangun tidur, saat anak makan, saat mendiamkan anak menangis, saat menggendong dalam bentuk buaian, melalui nyanyian, melalui dongeng, saat belajar. Ketika anak sedang fokus terhadap sesuatu, ia lebih mudah menerima sugesti dari luar (Triana Nur Handayani).

Namun tidak buruk juga jika kita meluangkan waktu khusus seperti yang dilakukan si Ayah dalam video di atas. Semisal sesaat sebelum berangkat sekolah, dengan harapan anak akan lebih bersemangat menjalani harinya.

Karena sebagai orang tua, kita selalu belajar, beriringan dengan anak-anak kita.

Semoga bermanfaat!

LEAVE A REPLY