Warung Sate Dan Tongseng Mbah Margo – Kulonprogo

GULANGGULING.COM | Kuliner – Halo semuanya, ketemu lagi dengan edisi kuliner gulangguling, dan kali ini kita makan sate dan tongseng kambing lagi! Yaayyy! Untuk menikmati sate dan tongseng kali ini, kita melipir ke bagian barat Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu ke daerah Nanggulan, Kulonprogo.

Nah, disinilah terdapat warung sate dan tongseng kambing Mbah Margo. Walaupun bukan merupakan tempat makan yang mewah, ternyata warung ini sudah ada dari jaman dahulu! Hampir seusia NKRI tercinta! Adalah Mbah Margo dan suaminya yang mulai merintis usaha berjualan tongseng dan sate kambing ini sejak tahun 1949-an. Dulu beliau merintis warungnya di daerah Klajuran, Godean, Sleman. Baru pada tahun 1965 Mbah Margo pindah dan menetap di Boto, Kembang, Nanggulan, Kulon Progo ini.

Warung ini sebenarnya adalah rumah dari Mbah Margo sendiri, namun bagian depannya dijadikan tempat makan dan tempat memasak hidangan. Mbah Margo sendiri, meskipun sudah sepuh (tua) selalu terlihat duduk-duduk di teras warungnya untuk sekadar menyapa atau berbincang dengan pelanggannya.

Sesuatu yang unik dan berbeda dari warung sate dan tongseng lain, sate kambing Mbah margo disajikan pada pelanggan tanpa tusuknya. Proses memasak sama seperti sate biasanya, namun saat penyajian, daging sate dilepas dari tusuknya dan disiram dengan kuah kecap. Tidak perlu takut belepotan kan.

Warung sate dan tongseng Mbah Margo ini bisa dibilang adalah warung yang paling terkenal di Kulonprogo. Menurut cerita, banyak kerabat Keraton Jogja yang sering singgah untuk makan di warung ini. Ada dua lokasi untuk menikmati seporsi sate dan tongseng Mbah Margo ini. Yang pertama ada di Boto, Nanggulan dan satu lagi ada di sebelah utara Terminal Kenteng, Nanggulan, Kulon Progo (tidak jauh dari lokasi warung pertama).

Warung ini buka mulai pukul 08.00 – 21.00 setiap harinya. Kita hanya harus membayar IDR 25,000 untuk seporsi sate ataupun tongseng kambing warung Mbah Margo. Harga tersebut sudah termasuk dengan nasi dan minumnya (bisa teh atau jeruk). Namun sebenarnya harga satenya saja, atau tongsengnya saja tanpa nasi dan minum adalah IDR 20,000 (*harga per Januari 2016).