GULANGGULING.COM | Parenting – Membaca cerita, atau dongeng adalah salah satu aktivitas yang menyenangkan. Menyenangkan dilakukan bersama, atau sebagai aktivitas yang dilakukan sendiri. Aktivitas ini tentu akan terasa lebih menyenangkan apabila dilakukan bersama anak-anak ya. Semisal, membacakan dongeng atau cerita ketika menjelang waktu tidur anak.
Dongeng adalah cerita khayalan atau cerita yang tidak benar-benar terjadi. Dongeng biasanya bersifat menghibur dan mengandung nilai pendidikan. Dongeng adalah cerita yang dikarang dan diceritakan kembali secara berulang-ulang oleh orang-orang. Cerita itu bisa dibuat karena terinspirasi dari suatu peristiwa. Nah, cerita-cerita lama ini banyak mengandung nilai-nilai kebaikan yang dapat dipelajari oleh anak dan berguna untuk hidupnya.
Kegiatan mendongeng untuk anak ini, menurut para ahli parenting merupakan salah satu sarana pengasuhan yang bisa diterapkan oleh orang tua pada anak. Mendongeng, ternyata bukan hanya sebatas kegiatan membacakan cerita, lebih dari itu mendongeng untuk anak bisa menstimulasi tumbuh kembang anak menjadi lebih baik. Mendongeng dapat membantu merekatkan hubungan orang tua dengan anak, dan mendongeng juga bisa membantu mengoptimalkan perkembangan psikologis dan kecerdasan anak secara emosional.
Tentunya sebelumnya, orang tua diharapkan memilihkan jenis dongeng yang positif dan sesuai dengan usia anak. Walaupun pada prakteknya ada banyak sekali halangan untuk mendongeng, terutama pada orang tua yang bekerja karena merasa lelah setelah bekerja dan menganggap mendongeng untuk anak menjadi sangat merepotkan. Namun jangan abaikan manfaat mendongeng untuk anak. Beberapa manfaat dari mendongeng seperti yang dikutip dari beberapa sumber yaitu:
- Mendorong daya imajinasi anak.
Ternyata imajinasi adalah hal penting untuk daya pikir anak. Imajinasi inilah yang akan membantu anak untuk berpikir kreatif dalam menghadapi dan merencanakan penyelesaian masalah yang ia hadapi. Imajinasi juga akan mendorong daya kreatifitas anak ke arah yang lebih positif. - Meningkatkan keterampilan berbahasa
Pada saat mendengarkan dongeng, pikiran anak akan terangsang untuk menggambarkan situasi seperti yang ia dengar. Kosa kata yang ia dengar akan memperkaya “tabungan kata” yang ia miliki. Kosa kata ini akan membantu anak untuk mudah mengekspresikan perasaan atau apa pun yang ia pikirkan. Hasilnya, ia akan lebih terampil berkomunikasi dengan orang di sekitarnya. - Sarana untuk menanamkan etika dan nilai-nilai kehidupan.
Melalui karakter yang ada pada dongeng, anak dapat mempelajari nilai-nilai positif seperti: kejujuran, rasa rendah hati, rasa empati, juga sikap tolong-menolong. Pada saat mendongeng, pesan-pesan moral dan pelajaran etika yang hendak kita beri, dinilai tidak akan terlalu membebani perasaan anak. Untuk itu, sebagai orang tua kita harus pandai memilih isi dari dongeng yang hendak kita berikan pada anak.
- Membangun kecerdasan emosi anak.
Mendongeng kepada anak bisa membangkitkan kecerdasan emosional mereka. Dongeng akan membantu anak dalam menyerap nilai-nilai emosional pada sesama. Kecerdasan emosi ini termasuk mendorong tumbuhnya rasa empati pada anak. Melalui dongeng mereka akan berempati terhadap lingkungan sekitar terutama dengan merangsang indera pendengarannya. Dongeng yang mendidik akan membantu anak mudah menyerap nilai positif yang akan menjadikan mereka anak yang berempati.
- Merangsang minat baca anak.
Setelah mendengar satu dongeng, seringkali anak kemudian tertarik untuk mendengar dongeng yang lain. Kita dapat menggunakan kesempatan ini untuk memperkenalkan buku sebagai salah satu “teman” yang mengasyikkan. Sering-sering mengajak anak ke toko dan membiarkan ia memilih bukunya sendiri, akan semakin membantu menumbuhkan minat baca pada anak.
Membacakan dongeng adalah sebuah kegiatan interaktif dimana orang tua dan anak bisa bertukar pikiran tentang cerita tersebut. Sekedar tips: hindari memberikan dongeng kepada anak melalui perantara teknologi. Contohnya membiarkan anak menonton cerita melalui televisi atau mengunduh aplikasi dongeng pada gadget, lalu membiarkannya melihat dan mendengar cerita melalui layar. Dongeng digital adalah kegiatan yang bersifat satu arah, hal ini bisa membuat anak kehilangan daya imajinasi dan kemampuan berpikir karena anak hanya diberi sebuah tontonan saja.
Sumber :
bidanku.com, alodokter, theasianparent, andriewongso.