GULANGGULING.COM

Jangan konsumsi FG Troches sembarangan!

Gambar FG Troches

Salam sehat teman semua! Semoga sehat dan semangat selalu, okay!

Seminggu belakangan ini kesehatan keluarga agak sedikit terganggu, pasalnya ibu dan adik saya terserang gejala yang tidak menyenangkan yang bikin harus istirahat. Badan panas dingin meriang, nafsu makan menurun, dan tenggorokan meradang. Sangat tidak mengenakkan. Terutama soal radang tenggorokan, serba salah rasanya, bicara sulit, menelan sakit, padahal pada saat sakit kita harus memperbanyak asupan makanan dan cairan.

Terus gimana nih solusinya? Dari obat yang dikonsumsi sebagai pereda gejala sakit tersebut salah satunya adalah Troches. Lalu muncul pertanyaan berikut, “troches itu obat radang tenggorokan bukan sih? (sambil ngemut troches)”

Apa itu troches? Saya sendiri baru tau ada obat bermerk ini beberapa tahun lalu waktu mas suami (waktu itu masih pacar) sakit tenggorokan dan konsumsi obat tersebut. “Obat tenggorokan, rasanya kayak permen,” katanya begitu. Saya waktu itu hanya ber-ooo saja karena memang baru tahu. Terus troches sendiri itu obat macam apa sih?

Karena penasaran, guglinglah saya.

Dari keterangan situs yang saya baca, troches (nama dagang: FG Troches) adalah obat golongan antiseptik mulut dan tenggorokan, yang berguna membantu membunuh bakteri penyebab penyakit di mulut dan tenggorokan. Troches ini mengandung antibiotik dan dikonsumsi dengan cara dihisap, dosis untuk anak adalah 1 tablet, dan dewasa 1-2 tablet. Dosis tersebut bisa dikonsumsi 4-5 kali sehari.

Loh, ternyata obat ini mengandung antibiotik lho, dan setahu saya antibiotik tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Dan sepengetahuan saya, pada umumnya radang tenggorokan itu berasal dari virus (virus ini yang juga menyebabkan common cold (pilek) dan influenza) jadi gak cocok kalau diobati menggunakan antibiotik, karena antibiotik adalah obat untuk penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Terus berarti salah dong kita? Yuk mari, kita cari tau lebih lanjut. Berikut ini adalah potongan kultwit dari @SobatObat

Dari kumpulan twit @SobatObat kita dapat membaca informasi lebih lanjut soal obat troches. FG Troches rasional apabila digunakan untuk mengobati masalah radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri. Dan bahwa sebaiknya penggunaan obat ini tidak sembarangan dan harus dengan resep dokter. Selain itu penggunaan antibiotik yang tidak tepat secara berulang kali bisa menimbulkan efek kebal, sehingga suatu penyakit tidak akan mempan dengan obat yang sama.

Nah, penyebab radang tenggorokan sendiri selain disebabkan oleh infeksi virus, bisa juga disebabkan oleh infeksi bakteri, salah satunya yaitu bakteri Streptococcus pyogenes, atau group A streptococcus.

Selain itu, radang tenggorokan juga bisa disebabkan bukan hanya dari infeksi, namun berasal dari alergi, iritasi, atau GERD (gangguan asam lambung). Dalam kasus-kasus tersebut, tentunya memerlukan penanganan atau treatment obat yang berbeda. Lebih bijak apabila kita memastikan penyebab radang tenggorokan dengan berkonsultasi ke dokter sehingga bisa mendapatkan penanganan obat yang tepat.

Lalu sebenarnya apa sih kandungan FG Troches? Saya kutipkan informasi dari artikel berikut. FG Troches mengandung 2 jenis antibiotik. Seperti disampaikan dalam twit Sobat Obat, antibiotik tersebut digunakan sebagai nama dagangnya: F dan G.

F untuk antibiotik Fradiomycin sulfate.

Fradiomycin sulfate disebut juga Neomycin Sulfate yang merupakan antibiotik golongan aminoglikosida. Antibiotik golongan ini bersifat bakterisida (bersifat menghambat pertumbuhan serta membunuh bakteri) dengan menghambat sintesa protein yang diperlukan bakteri untuk tumbuh. Fradiomycin tidak dapat membunuh virus, bakteri anaerob, dan jamur/fungi. Efek samping pada Fradiomycin berpotensi menyebabkan nursing infant sehingga antibiotik folongan Aminoglikosida termasuk salah satunya Fradiomycin, dan sebaiknya tidak digunakan pada ibu menyusui.

G untuk Gramicidin-S HCl.

Gramicidin-S merupakan antibiotik yang bersifat lokal. Yang dapat secara aktif melawan bakteri gram positif, negatif dan jamur. Radang tenggorokan merupakan salah satu penyerta dari penyakit influenza yang kebanyakan disebabkan oleh virus. Sehingga jika menderita radang tenggorokan yang disebabkan oleh virus penggunaan obat FG Troches menjadi tidak rasional. Karena salah satu kandungan obat FG Troches, yakni Fradiomicyn tidak dapat untuk menghambat dan membunuh virus.

Ada satu lagi varian dari obat troches ini yang dikenal dengan nama SP Troches. Nah, SP Troches ini meskipun namanya mirip, namum sangat berbeda dengan FG Troches. SP Troches berisi Dequalinium Klorida 0,25 mg yang berfungsi sebagai antiseptik mulut dan tenggorokan. Karena itu, SP Troches relatif bisa dikonsumsi sewaktu-waktu dan dijual bebas tanpa resep dokter. SP Troches diklaim dapat efektif membunuh kuman, bakteri dan jamur di mulut dan tenggorokan. SP Troches diedarkan umum dengan beberapa varian rasa.

Beda FG Troches dan SP Troches

Demikian sedikit info soal obat troches yang saya tahu dan bisa saya share ke teman-teman semua. Belajar melek soal obat yang kita konsumsi yuk, sehingga bisa tepat guna dan tidak merugikan tubuh kita sendiri. Jangan lupa untuk olahraga dan konsumsi sayur buah. Ciaooo!

Baca juga informasi Minuman yang disarankan dan tidak disarankan dikonsumsi anak disini

Sumber: Mediskus, Sobat Obat, Kompasiana

gambar dari hidupkusehat.com

Penawaran! Dermawand Oxygenating Skin Care System - Putih + Gratis Headband

Kencangkan kulit wajah anda dengan produk dari Lazada.

RP 189.000
Sebelum RP 1.000.000Diskon 81%
  • Mengencangkan Kulit Wajah
  • Menghilangkan Keriput & Jerawat

 

 

 

Choosing a nursing term paper writer is an important task because it involves researching various topics, gathering credible sources, and writing the document. The pre-writing process is just as important as the actual writing of the paper. A nursing term paper should be written in APA format, which defines how to structure a paper. The basic structure of a nursing paper is made up of a title page, an abstract, a main body, and a reference list. All references should be listed according to the author’s last name and the year of publication.