Yaelah,Siapa Sih Mukidi ini? Kok Heboh Banget Cerita Mukidi di WhatsApp ?

Gambar WhatsApp via pixabay.com

GULANGGULING.COM | TRENDING – Hari ini dapat kiriman pesan dari WhatsApp yang isinya soal Mukidi dan Mukidi. Awalnya sih biasa aja nanggapinnya, tapi kok hampir seharian banyak kiriman cerita guyon yang beratas nama Mukidi. Siapa sih sebenarnya Mukidi ?

Saya sendiri sedang males sekali mencari tau, tapi nama Mukidi ini muncul trending topik di Google Search. Wadaww suopoo thoo? Usut usut punya usut, Mukidi ini ternyata catutan nama dari sebuah cerita humor yang banyak beredar di dunia maya, terutama dari WhatsApp.

Entah dari mana asalnya mulanya, tapi sepertinya para nitizen sedang butuh hiburan dan sedang senang membuat hiburan soal Mukidi. Ya setidaknya saya yakin bahwa hampir semua group yang anda ikuti di WA banyak menyebarkan cerita soal Mukidi ini. Iya tho?

Secara kebetulan saya akhirnya memutuskan untuk melakukan googling soal cerita Mukidi ini. Beberapa kumpulan cerita humor mukidi ini memang sederhana dan cukup lucu. Pantes saja secara cepat menjadi viral di dunai per-chat an seperti WhatsApp, BBM, Line dll.

Cerita paling sering saya dapat dari Group WA soal Mukidi ini adalah cerita Mukidi dan Gajah;berikut cerita yang berhasil kami kutip dari berbagai sumber ;


MUKIDI DAN GAJAH

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 07.00. Bel sekolah berbunyi dan para siswa pun langsung berlarian memasuki kelasnya masing-masing. Termasuk Mukidi. Mukidi memang sangat dikenal oleh para guru di sekolah itu. Anaknya sih enggak bandel-bandel amat. Namun dia sangat populer sebagai anak yang nyebelin banget.

Siang itu Mukidi duduk di paling depan. Karena salah satu bangku teman yang ada di depan tidak masuk. Maka dari itu Mukidi berniat duduk di paling depan. Kebetulan pelajaran hari itu adalah pelajaran Bahasa Indonesia. Ini adalah mata pelajaran yang paling disukai oleh Mukidi. Nah pada kesempatan itu, Guru Mukidi berkeinginan untuk membuat tebak-tebakan nama hewan. Berikut dialognya:

Guru: “Anak-anak, apa nama binatang yang dimulai dengan huruf G ?”.

Mukidi berdiri dan menjawab: “Gajah, bu guru !”

Guru: “Bagus, pertanyaan berikutnya. Apa nama binatang yang dimulai dengan huruf ‘D’ ?”

Semua murid diam, tapi Mukidi kembali berdiri: “Dua gajah, Bu Guru…”

….gerrr sekelas

Guru: “Mukidi, kamu berdiri di pojok sana !

Ayo anak-anak kita lanjutkan. Pertanyaan berikut, binatang apa yang dimulai dengan huruf “M”?

Semua murid diam.

Tapi lagi-lagi Mukidi menjawab dengan tenang, “Mungkin Gajah…”

Guru: “Mukidi, kamu keluar dan berdiri di depan pintu !”

Mukidi keluar dengan suuedihhh. Guru melanjutkan.

Guru: “Pertanyaan terakhir. Anak-anak, binatang apa yang dimulai dengan huruf “J”?

semua diam.

Tak lama sayup-sayup terdengar suara Mukidi dari luar kelas

Mukidi: “Jangan-jangan Gajah”

Saking kesalnya, Bu Guru menyuruh Mukidi pulang….

Guru: “Sekarang anak-anak, binatang apa yang diawali dengan huruf P ?”

Sekali lagi semua murid terdiam.

Tiba-tiba HP bu Guru berdering.

Guru: “Ya hallo…”

HP: “Maaf bu, saya Mukidi. Jawabannya: Pasti Gajah”


HADIAH ULANG TAHUN
———– ————

Mukidi : “Selamat ulang tahun ya Dik Srii, mmuuuuuaaaaachh..

Sri : “Terima kasih Mas Mukidi. Aku kira sampean lupa sama Ultah ku (senyum sambil dimanis-maniskan)”

Mukidi : Ya ingat lah Dik. Tapi aku hanya bisa kasih kado ini (sambil menyerahkan kado)”

Sri : “Makasih ya Mas Mukidi. Ini isinya apa? Aku buka ya?”

Mukidi : “Jangan sekarang. Bukanya nanti kalau aku sudah pulang”.

Sri : “Oke deh Mas… (sambil ngedip ngedipkan matanya)”

Mukidi terus pamit pulang.
Baru saja sampai di rumah, Mukidi dipanggil oleh Ibunya.

Ibu : “Di …di…, keluar lah dari kamar sebentar”

Mukidi : “Iya Bu. Ada apa memanggil saya?”

Ibu : “Ibu tadi habis beli celana dalam, warna pink. Tadi Ibu letakkan di kursi sini. Kok gak ada? Terus ini ada kerudung warna pink punya siapa Di???”

Mukidi : “Mati aku!!”, sambil menepuk jidatnya berkali-kali.

Ibu : “Ada apa Di?”

Mukidi : “Ini kerudung untuk hadiah Ultahnya Sri!! Berarti tadi yang aku bungkus untuk kado celana dalamnya Ibu!!!”, sambil mengusap-usap wajahnya.

Ibu : ” Ya sudah gak apa-apa. Besuk Ibu beli lagi”

Mukidi : “Wah…wah…wah. Bisa jadi jomblo aku nanti Buk”

Ibu : “Hlaa emangnya kenapa Nak?”

Mukidi : “Sebab di dalam kado aku kasih tulisan,
“SRI…, NANTI KALAU PAS PAKAI KADO INI, RAMBUTNYA DIPERLIHATKAN SEDIKIT YA. BIAR TAMPAK KEREN”…

Salam sayang untuk Sri.


 

Mukidi dan Istri

MUKIDI SAYANG SAMA ISTRINYA

Suatu hari istri Mukidi akan melahirkan anak pertama mereka.

Mukidi pun buru-buru ke rumah sakit dan disuruh masuk untuk menyaksikan proses persalinan

Setelah persalinan selesai Mukidi pun mengecup kening istrinya sambil berkata:

Mukidi: Alhamdulillah… anak kita perempuan, makasih yaa, sayaang…

Istri: Iyaa, kang

Mukidi: Sakit yaa, sayang…?

Istri: Iyaa kang…sakiit banget!

Mukidi: Yaaank… aku sayaaang banget sama kamu… aku ga tega

Istri: Iyaa kang…!

Mukidi: Nanti kalau untuk anak kedua titip sama yang lain aja yaaa… jangan dari kamu lagi, aku ga tega, yaang.

Istri: …??????????…


MUKIDI SUKSES DAN PUNYA ANAK CUCU

Suatu malam, mbah Mukidi yang sudah berusia 85 tahun telpon ke dokter pribadinya.

“Dokter, ada yang aneh dengan toilet saya. Setiap malam waktu saya mau kencing, lampunya langsung nyala sendiri begitu saya buka pintunya.”

Sang dokter menjawab, “Mbah, Embah istirahat saja deh, nanti saya perbaiki.” Kata si dokter, mencoba menenangkan Mbah Mukidi.

Karena merasa ada yang aneh, kemudian si dokter menelpon keluarga si Embah, dan yang mengangkat putri bungsunya, Sheilla namanya.

“Halloo Dik Sheilla, tadi Mbahmu memberitahu bahwa lampu toiletnya langsung menyala saat pintunya dibuka, apa memang kamar mandi dipasang lampu otomatis ?”

Mendengar hal ini, Sheilla langsung berteriak,

“Mamah… Kakak … Mbok Ijah … Papah kencing di kulkas lagi tuhhh…”

Dokter: “Waduhhhh…”


sambil ngopi , MUKIDI dlu Ust Ariawan

Pengalaman waktu MUKIDI isih cilik..

Esuk2 simbah nakok’i Mukidi putune : ” Nang bathukmu kok mrèmpul kènék opo.?? “.

” Mau mbèngi di kèthak bapak mbah…”

” Lha laopo sé bapakmu kok sampèk ngèthak bathukmu.. ? ”

” Tak critani mbah….Mau mbèngi aku dikongkon turu ambèk èmak, tapi gak iso mèrèm2…
Bèn gak disènèni aku èthok2 wis turu…”

” Gak suwi, èmak takon aku… Léé, wis turu tah..? ”

” Tapi aku gak sèmaur… ethok2 wis turu… lha wis jam 11 bengi mbah…”.

” Mari ngono bapak ngomong ambèk èmak…”
” Makné… anak-e dhewe wis turu..?? Ayo mak-é wis kangèn aku…”.

” Iyo, wis turu pak-né…. Jamuné gèk ndang di ombé ndisek…”.

” Gak suwe lampune dipaténi pètèng ndèdèt….
Terus èmak ngglethak ndik ambéne bapak.. karo achhhh… ucchhh… achhhh .. uchhhh… ngono… koyok’e kèsusu susu ngono lho mbah…”

” Lha terus piyé Nang……???”.

” Trus bapak ngomong , Aku arèp mètu mak-nee… Gak kuwaaat..!! “.

” Èmak semaur : Nèk mètu barèng yo pak-é..!!!”

“Aku yo krungu toh mbah… masio ngomongé lirih2… wong aku yo durung turu..”

“Lha aku wèdi nèk ditinggal déwé, aku trus mbèngok !! ” aku mèloookkkk Maakk…!!!”.

” Lha kok aku malah di kèthak bapak too… piye jall salahku opoo..?!!! ”

Hwuahahahaha…. si mbah ngguyu ngakak… nganti kejengkang.

” Lha…laopo mbah kok ngakak….??? ”

Si mbah njawab : ” Aku yoo tau Ngono….. bapak-mu tak kethak…..!!! ”


 

Melihat fenomena viral tersebarnya cerita humor Mukidi ini, boleh jadi memang menggambarkan bahwa Indonesia sedang butuh hiburan.

Salam Jenaka!

1 COMMENT

  1. itu gara2 warung makan yg namanya sama sperti mukidi akan makan gratis. beda satu huruf nanti dpt diskon, beda 2 huruf jg ada diskon tersendiri

LEAVE A REPLY