Cara Penanganan Batuk Pada Anak

Ada sebuah informasi mengenai kesehatan anak yang banyak dishare oleh kawan-kawan di facebook. Informasi ini adalah informasi menyoal batuk. Batuk, terdengar sepele ya, tapi kalau terjadi berkepanjangan bisa jadi mengganggu. Lalu apakah batuk itu sebenarnya?

Seperti yang bisa kita baca bersama, batuk sebenarnya adalah respons alami yang dilakukan tubuh untuk membersihkan lendir atau faktor penyebab iritasi, seperti debu atau asap, agar keluar dari saluran pernapasan kita. Batuk terjadi karena rangsangan tertentu, misalnya debu di reseptor batuk (hidung, saluran pernapasan, bahkan telinga). Kemudian reseptor akan mengalirkan lewat syaraf ke pusat batuk yang berada di otak. Di sini akan memberi sinyal kepada otot-otot tubuh untuk mengeluarkan benda asing tadi, hingga terjadilah batuk. Jadi batuk adalah sebuah gejala, bukan penyakit, yang harus dipikirkan adalah penyebabnya.

Orang tua biasanya akan panik apabila anak mulai batuk. Dan segera memberi obat yang diangap bisa meredakan batuk. Tapi ternyata ada yang harus dilakukan orang tua sebelum memberikan obat batuk pada anak. Orang tua harus melakukan observasi terlebih dahulu. Seperti yang disebutkan dalam gambar, pada umumnya batuk disebabkan oleh virus. Perhatikan apa pencetusnya, kemudian hindari.

Berikut adalah beberapa cara penanganan batuk di rumah yang bisa dilakukan orang tua. Pertama, jaga asupan makanan dan berikan lebih banyak asupan cairan, banyak minum, karena cairan akan membantu mengencerkan dahak. Kemudian, buat lingkungan rumah lebih lembab dengan meletakkan baskom atau ember di sudut-sudut ruangan. Cara-cara ini pada dasarnya hanya untuk membantu membuat anak merasa lebih nyaman, sehingga bisa beristirahat dengan lebih baik. Apabila anak muntah, JANGAN PANIK, muntah adalah salah satu cara anak mengeluarkan dahak. Setelah muntah, biasanya anak akan lebih lega, namun kembali perbanyak asupan cairan.

batuk

Apabila anak mengalami sesak nafas, kemudian anak terlihat pucat, dan batuk disertai demam tinggi, segera bawa ke dokter. Anak dengan riwayat asma atau alergi tertentu harus diobservasi lebih teliti. Selebihnya, perbanyak istirahat dan asupan anak. Bila perlu, istirahatkan dari kegiatan sekolahnya, agar dapat beristirahat dengan maksimal, dan juga menghentikan penularan virus pada anak-anak lainnya.

Baca Topik Lainnya :

Sumber:
https://www.alodokter.com/batukbatuk/
https://id.wikipedia.org/wiki/Batuk

3 COMMENTS

LEAVE A REPLY