GULANGGULING.com – Belakangan banyak beredar artikel yang membahas mengenai selfie yang berkaitan dengan gangguan mental. Banyak pula beredar kabar mengenai hal ini di media sosial baik. Anda suka selfie? Berarti Anda terganggu secara mental? Mari kita cari tahu lebih jauh lagi.
Kabar ini beredar setelah adobochronicles melansir artikel mengenai APA (American Psychiatric Assosiation) yang mengklaim bahwa selfie adalah sebuah gangguan mental. Penyakit terlalu banyak selfie ini desebut sebagai “selfitis”. Selfitis adalah sebuah kondisi dimana seseorang tidak bisa menahan diri untuk mengambil foto diri dan mempostingnya di media sosial. Disebutkan pula ada tiga kondisi selfitis, yaitu: borderline selfitis, accute selfitis, dan chronic selfitis.
- Borderline apabila dalam sehari Anda selfie paling tidak selfie 3 kali, namun tidak empostingnya di media sosial
- Accute apabila Anda dalam sehari Anda selfie paling tidak 3 kali dan memposting semua selfie tersebut ke media sosial
- Chronic apabila Anda selfie tidak bisa menahan diri untuk selfie, dan memposting setiap selfie yang Anda ambil ke media sosial lebi dari 6 kali dalam sehari
Jangan panik dulu apabila Anda merasa menemukan gejala-gejala tersebut pada diri Anda. Karena kabar ini belum bisa dipercaya 100%. Ternyata kabar ini tidaklah benar. Yang harus diketahui bersama, situs ini sudah menjelaskan dirinya sebagai “Your source of up-to-date unbelievable news“. Situs adobo tersebut adalah situs parodi, dan berita yang dimuat pada situ tersebut bersifat guyon, atau joke semata.
APA (American Psychiatric Assosiation) adalah sebuah asosiasi psikiatri internasional memiliki tigkat kredibilitas tinggi. APA memiliki DSM (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders), atau sebuah acuan baku mengenai gangguan-gangguan mental. Untuk memperbarui DSM ini dibutuhkan proses dan penelitian yang panjang. Dan untuk menentukan apakah selfie adalah sebuah gangguan mental juga perlu penelitian lebih jauh.
Jadi, yang perlu diluruskan mengenai berita ini adalah tidak benar APA mengumumkan bahwa selfie adalah sebuah gangguan mental. Selfie dikategorikan sebagai efek dari adanya teknologi seperti smartphone. Namun iya, terlalu banyak selfie dan mempostingnya ke media sosial bisa mengarah kepada kecenderungan narsis yang berlebihan. Kondisi narsisme yang berlebihan mungkin saja mengarah pada gangguan psikologis. Namun untuk mendeteksi itu perlu proses observasi yang panjang dan dalam.
Anda bisa menarik nafas lega sekarang. Namun lebih jauh lagi, terkait kabar tidak benar yang cepat sekali menyebar ini, pandailah memilah berita yang kita terima. Sebagai pengguna media sosial yang cerdas, tidak butuh waktu lama lho untuk mengkroscek kebenaran berita yang kita baca.
Baca Topik Lainnya:
- Penanganan Demam Pada Anak
- Info Seputar Jerawat
- Pentingnya Mengajari Anak Berenang
- Cara Penanganan Batuk Pada Anak
- Pengaruh Media terhadap Anak Pra-Sekolah
Sumber:
http://adobochronicles.com/2014/03/31/american-psychiatric-association-makes-it-official-selfie-a-mental-disorder/
http://tech.firstpost.com/news-analysis/really-american-psychiatric-association-declare-selfie-disorder-221228.html
http://psychcentral.com/blog/archives/2014/05/28/taking-too-many-selfies-dont-worry-its-not-a-disorder/
http://www.snopes.com/politics/satire/selfies.asp