Cara Menangani Ketika Anak Tersedak

Kesehatan via pixabay

Pernahkah orang tua mengalami kejadian ketika anak sedang makan sesuatu kemudian tersedak? Biasanya apa yang orang tua lakukan?Pasti dengan segera mengambil tindakan yang bisa menyelamatkan anak ya. Mengeluarkan sumber masalah dengan cara menepuk-nepuk tengkuk anak dengan agak keras, atau memberikan air minum dengan harapan sumber masalah akan terbawa masuk. Nah, apakah cara-cara yang selama ini kita lakukan sudah benar?

Tersedak, atau biasa juga disebut keselek adalah kondisi dimana makanan yang seharusnya masuk ke saluran cerna, namun masuk ke saluran nafas. Kasus tersedak pada anak ini ternyata merupakan kasus yang tergolong serius di negara-negara maju. Banyak kasus anak-anak, terutama balita yang meninggal karena tersedak makanannya sendiri. Ada pelatihan khusus untuk menangani tersedak pada anak di sekolah-sekolah, karena tersedak adalah masalah serius. Di Indonesia sendiri sebenarnya cukup banyak kasus tersedak terutama pada anak, yang berakibat fatal, namun tidak banyak terdata. Banyak orang tua yang tidak tahu bagaimana menghadapi situasi tersedak pada anak.

Tersedak biasanya banyak terjadi pada bayi hingga usia anak 4 tahun. Tersedak bisa terjadi pada anak usia lebih dari 4 tahun hingga dewasa, namun biasanya pada usia tersebut, reflek terhadap tersedak sudah berkembang baik, sehingga tidak sering terjadi. Tersedak pada bayi bisa terjadi pada saat sedang menyusu. Pada balita, biasanya tersedak disebabkan oleh makanan yang mungkin terlalu besar, atau karena belum bisa mengunyah dengan lembut.

Lalu sebenarnya bagaimana penanganan tersedak yang benar? Ketika bayi tersedak susu, jangan buru-buru mengangkat bayi atau memposisikan bayi dalam posisi berdiri. Hal ini malah bisa membuat cairan masuk ke paru-paru kanan, dan memperparah keadaan bayi. Yang perlu dilakukan adalah: memposisikan bayi mengahadap kiri, dengan masih membaringkan badan, dan tunggu hingga bayi tenang. Apabila masih tersedak, tengkurapkan bayi dengan posisi kepala lebih rendah, dan tepuk-tepuk (dengan agak-keras) pada tengkuknya hingga 5 hitungan, setelah itu telentangkan bayi, menggunakan jari telunjuk dan jari tengah tekan-tekan pada pangkal leher bayi hingga 5 hitungan. Lakukan terus hingga bayi tenang.

via mumukamu.com
ilustrasi penanganan bayi tersedak via mumukamu.com

 

Pada anak yang sudah bisa berdiri, penanganan bisa dilakukan dengan menekan bagian dada di sekitar ulu hati dengan gerakan agak menghentak, tujuannya supaya penyebab masalah bisa dikeluarkan. Penolong berada di belakang anak, dengan tubuh menempel. Lakukan hingga sumber masalah bisa dikeluarkan. Pertolongan pada tersedak ini disebut dengan manuver Heimlich. Jangan memberikan minum ketika anak tersedak, karena dikhawatirkan cairan akan masuk ke paru-paru dan memperparah kondisi anak. Sebisa mungkin keluarkan sumber masalah penyebab tersedak.

via mumukamu.com
ilustrasi penanganan anak tersedak via mumukamu.com

Untuk mencegah terjadinya tersedak, sebaiknya bayi dan anak selalu berada dalam pengawasan orang tua, atau orang dewasa. Perhatikan pemberian makanan terutama pada anak-anak dibawan 4 tahun. Potong-potong makanan menjadi bagian-bagian kecil agar mudah dimakan, dan masak makanan agar lembut dan mudah dikunyah anak. Sebisa mungkin hindari pemberian permen, karena selain menyebabkan masalah mulut dan gigi, permen merupakan penyumbang kasus tersedak yang cukup banyak. Jauhkan benda-benda atau mainan berukuran kecil, seperti kelereng atau lego, dari pandangan anak. Hal ini cukup merepotkan, namun demi keselamatan dan kesehaan si kecil, apapun akan kita lakukan bukan?

*disarikan dari acara Basa-Basi Trans TV, Rabu 25 November 2015

Image credit:
http://mumukamu.com/penanganan-kesedak/

1 COMMENT

LEAVE A REPLY