Berita atau Hoax: RS Penuh Dengan Kondisi Anak Difteri ? Cek Fakta!

Pagi ini mendapatkan berita dari Group WhatsApp keluarga besar kami. Berita tersebut mengenai informasi RS penuh dg kondisi anak2 Difteri dan mengajak kita untuk tidak makan makanan berbumbu tabur.

Isi dari pesan yang beredar seperti ini :

Dki Jakarta & Jabar. Ada 600 yg kena.
RS penuh dg kondisi anak2 Difteri.
38 sdh meninggal. Jadi memang kejadian Luar Biasa. Dinkes DKI Jakarta mengadakan Imunisasi masal sd 11 Des.
Usia 1 sd 19 tahun

Hati2 jgn jajan yg pk cabe bubuk,
Jangan jajan pk cabe kering seperti cabe di Tahu bulat, Otak2, dsb.
Pokoknya jangan pake “Cabe Bumbu Kering”.
Karena penuh penyakit dr
Kencing Tikus, kasusnya banyak yg meninggal karena penyakit “Difteri…”

. PERHATIAN
Untuk kita2 yg Keluarga atau Putra Putrinya
Suka mengkonsumsi jajanan dengan menggunakan bumbu tabur
(terutama yg mengandung cabe kering)
Seperti…
Cilok,
Tahu Crispy,
Singkong goreng atau yg lain,
Monggo dievaluasi kembali.
Kenapa….?
Di pabrik cabe tabur, tampak bahan cabe kering ditimbun di gudang tak peduli dijadikan
Sarang Tikus.
Tentu saja
KENCING TIKUS
akan tercecer disana & membahayakan.
Mari kita jaga keluarga kita.
Gejala Difteri
Difteri umumnya memiliki masa inkubasi atau rentang waktu sejak Bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul 2 hingga 5 hari. Gejala-gejala dari penyakit ini meliputi:
• Terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan & amandel
• Demam & menggigil
• Sakit tenggorokan & suara serak
• Sulit bernapas atau napas yang cepat
• Pembengkakan kelenjar limfe pada leher
• Lemas & Lelah
• Pilek. Awalnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental & terkadang bercampur darah
“DIHIMBAU UNTUK HATI HATI”
Saat ini “DIFTERI” sudah dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB),
Jadi kalau tidak terpaksa betul,
Jangan jajan diluar ya. Tolong disampaikan pada semua keluarga dekat.
Penularan melalui Droplet spt dari Ludah , Batuk, dll
Spt penularan TBC.
Jadi hindari tempat2 keramaian seperti tempat tempat rekreasi dll.
Ini khusus warga Jakarta,
Jawa barat & sekitarnya

Info :
Dinkes DKI Jakarta

Apakah pesan WA ini benar? atau hanya hoax ? Saya mulai menelusuri Google. Sebagai salah satu anak muda di Group yang berisi para orang tua, pakde dan om. Saya berkewajiban untuk meluruskan berita-berita yang muncul di group tersebut. Minimal agar para member group bisa mengetahui kebenaran berita tersebut.

Setelah googling saya menemukan banyak halaman yang membahas masalah ini. Saya kutip salah satu yang menurut saya meyakinkan, yakni dari halaman liputan6.com. Pada halaman tersebut mengabarkan bahwa berita yang beredar ini merupakan berita hoax alias Tidak Benar. 

Informasi Fakta yang saya kutip dari halaman tersebut adalah :

Kabar tentang penyakit difteri yang kembali merebak dan disebabkan oleh air seni tikus tidaklah benar.

Selain itu, video cabai kering yang tengah dikerubungi tikus bukan terjadi di Indonesia. Video itu berasal dari India dan tidak terkait dengan penyebaran difteri.

Difteri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium dan bukan berasal dari air seni tikus. Adapun, penyakit dari air seni tikus disebut leptospirosis.

Namun terlepas dari kebenaran tersebut , kebanyakan makan yang berbumbu tabur memang tidak baik, jadi tidak ada salahnya untuk menjaga makanan yang dikonsumsi. Semoga kita semua selalu diberi kesehatan. Aammin. hehe

LEAVE A REPLY