Museum Anak Kolong Tangga – Pemelihara warisan mainan tempo dulu

kolongtangga1

Pernah ke museum ini? Secara singkat museum ini menyajikan barang-barang mainan masa lalu. Biar ada gambaran mari kita simak apa dan dimana museum Kolong Tangga ini.

Museum Pendidikan dan Mainan Kolong Tangga merupakan museum yang terletak di gedung Taman Budaya Yogyakarta lantai 2, tepatnya di jalan Sriwedari no. 1 , Yogyakarta. Museum ini masih satu kompleks dengan Taman Budaya Yogyakarta dan shopping center [1].

Museum Anak Kolong Tangga adalah museum mainan anak pertama di Indonesia. Museum ini didirikan oleh Rudi Corens, seniman berkebangsaan Belgia, di bantu oleh teman-temannya antara lain Diyan Anggraeni(Dinas Kebudayaan) dan Anggi Minarni(Karta Pustaka). Dibuka untuk umum pada tanggal 2 Februari 2008. Museum ini didirikan berawal dari satu kekhawatiran Rudi Corens terhadap anak-anak dan remaja yang cenderung melupakan budaya dan tradisi mereka sendiri di era globalisasi ini. Anak-anak sekarang lebih memilih untuk menghabiskan waktu untuk menonton televisi atau bermain gadget elektronik. – wikipedia

Untuk kamu kamu yang punya anak kecil atau memang hobby piknik museum ada baiknya mencoba berkunjung ke museum ini. Di museum ini kita bisa mengenal berbagai jenis mainan dari jaman dahulu hingga sekarang. Mulai dari mainan yang terbuat dari kayu, kertas sampai mainan robot-robotan yang tentunya dari jaman dulu masih terawat rapi disini. Museum ini memang tidak terlalu besar, bahkan cenderung kecil untuk ukuran sebuah layanan tempat wisata, ukuran museum ini kira kira hanya 20m x 4m . Biaya masuk museum inipun cenderung murah. Biaya masuknya 4 ribu rupiah untuk dewasa, sedangkan anak-anak dibawah 15 tahun tidak dipungut biaya alias gratis. Bagi kamu yang membawa kamera, maka kamu akan diminta membayar retribusi tambahan sebesar 5 ribu rupiah. Murah tho? dan buat kamu yang berkunjung juga bisa membeli buku katalog museum sebesar 3 ribu rupiah, buku ini bisa kamu pakai sebagai panduan saat melihat-lihat mainan. Bagaimana bentuk museum ini bisa dilihat pada video dibawah.

Kalau dilihat memang museum ini kurang banyak peminatnya, saat kami berkunjungpun hanya berbarengan dengan 2 orang lain, cenderung sepi. Bahkan si Aila sempat berkata “kok sepi ya” hehehe. Saya berharap museum macam ini tetap ada, setidaknya sebagai pemelihara sejarah bahwa adanya jenis mainan anak dari jaman ke jaman. Saya yakin memelihara sejarah dari museum ini sangat sulit dimasa sekarang, apalagi dengan peminat yang sangat kurang. Jaman sekarang ini toko mainan sudah jarang menjual mainan dari kayu atau kertas, segala bentuk mainan anak sudah tergerus jaman.

Saya bersyukur ada tempat macam ini, selain bisa jadi tempat alternatif untuk mengajak keluarga jalan-jalan, tempat ini bisa jadi tempat nostalgia untuk mengenang mainan kita jaman dahulu. Buat kamu yang ingin kesana jangan lupa beli katalog museum, biar bisa dibaca-baca saat berada dimuseum dan hitung-hitung buat kenang-kenangan. Oke sekian dulu jalan-jalan kita ke museum, sampai ketemu lagi di museum selanjutnya. Salam bahagia untuk semua…

Oh ya, baca juga jalan jalan kami ke museum merapi disini.

Berikut ada beberapa foto mainan yang saya ambil dari museum. Apa kamu pernah punya salah satu mainannya?

 

 

4 COMMENTS

LEAVE A REPLY