Menghadapi Menstruasi Pada Anak Perempuan

Pic via pixabay.com

GULANGGULING.COM – Peralihan dari masa anak-anak ke remaja seringkali membuat orang tua merasa bingung. Bukan hanya orang tua, anak-anak yang merasakan perubahan pada dirinya pasti lebih bingung. Bagaimana kita sebagai orang tua menyikapi masalah ini?

Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan biasanya dimulai saat berumur 8 hingga 10 tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada wanita akan mengalami menstruasi pertama (menarche), sedangkan pada laki-laki mengalami mimpi basah.

Anak perempuan akan mengalami menstruasi. Menstruasi adalah puncak dari masa pubertas. Ya, menstruasi dan pubertas ternyata adalah dua hal yang berbeda. Pada anak perempuan, pubertas biasanya diawali dengan adanya perubahan fisik, seperti payudara yang mulai tumbuh dan juga muncul rambut pada area-area tertentu pada tubuhnya.

Mengapa orang tua perlu untuk mengerti dan memahami mengenai pubertas terutama menstruasi pada anak perempuan kita? Karena ternyata dengan banyaknya arus informasi sekarang ini, adalah penting membekali anak dari rumah, daripada anak mendapatkan informasi dari luar rumah yang belum tentu benar.

Lalu bagaimana cara memberi informasi mengenai pubertas terutama menstruasi pada anak? Ternyata membicarakan mengenai pubertas tidak jauh dari pendidikan seks pada anak. Dan untuk memberikan pendidikan seks pada anak, orang tua dituntut untuk bersikap kooperatif dan terbuka. Ketika anak mulai ingin tahu atau bertanya mengenai organ tubuh pribadi, orang tua diharapkan untuk menjawab sewajarnya, sesuai dengan pertanyaan anak, dan menanamkan norma-norma yang baik pada anak. Keterbukaan terhadap pendidikan seks, bukan berarti membuka banyak informasi pada anak, tapi ketika anak mulai merasa ingin tahu, orang tua tidak perlu merasa panik, tapi jawab sesuai porsi. Ketika anak perlu penjelasan, jelaskan sesuai batas usia anak.

Dengan anak mengenal dirinya sendiri, dan merasa mudah berkomunikasi dengan orang tua mengenai pubertas. Maka akan mudah menjelaskan mengenai apa saja yang harus dilakukan ketika menstruasi, dan bagaimana menjaga diri sendiri. Mengingat bahwa secara fisik, ketika sudah terjadi menstruasi maka anak juga sudah matang. Dalam hal ini, orang tua terutama ibu bisa melakukan pendekatan, ngobrol dari hati ke hati, mengenai remaja, mengenai tanggung jawab sosial, mengenai konsekuensi yang menjadi tanggung jawab anak setelah terjadi menstruasi. Bukalah informasi selebar-lebarnya, harapannya agar anak paham bahwa ada juga batasan dan norma dalam bergaul, dan bisa menerapkan pada dirinya.

Orang tua, baik ayah maupun ibu harus sadar bahwa tidak bisa selamanya anak-anak selalu kecil. Ada tahapan hidup yang memang secara natural harus dilalui seorang anak. Sebagai orang tua, menyiapkan diri sedini mungkin akan lebih baik, sehingga tidak kaget atau panik ketika terjadi perubahan dalam diri anak, terutama selama pubertas. Dampingi anak, sebisa mungkin kita sebagai orang tua selalu hadir ketika anak membutuhkan.

*disarikan dari acara Basa Basi TRANS TV: Mengenalkan Menstruasi pada Anak, 9 & 10 Desember 2015. 

LEAVE A REPLY