Si om dan Teori Hitungan

Suatu hari saya pergi ke sebuah warung, kebetulan ini warung langganan saya. Pemilik warung adalah warga keturunan entah chinese entah mandarin saya tak begitu mengetahui soal itu, yang saya ketaui adalah beliau itu berkulit putih, bermata sipit, tidak berbahasa indonesia saja dan biasanya saya memanggilnya Om.

Saya terlibat sedikit percakapan dengan om ini.

Saya bertanya : Bagaimana cara menyebutkan angka 1-10 dalam bahasa mandarin om?”

Si-om mejawab : i, er , san, si, wu bla bla bla bla… , maap saya lupa dia ngomong apa.

* Kemudian kalimat Si-om berlanjut *

Si-om: Nah ini dia kenapa orang Indonesia lambat berhitungnya”.

Saya bertanya : Kenapa bisa begitu om?

* Si om mulai mengada-ngada *

Si-om: Coba kita menyebutkan angka 1-10 dalam bahasa inggris one,two, three, four …. bla bla bla… lalu menyebutkannya lagi dalam bahasa mandarin i, er, san bla bla bla… lalu sebutkan lagi dalam bahasa Indonesia : Sa-tu , du-a, ti-ga bla bla bla.

* Si om mulai serius menjelaskan*

Coba kamu perhatikan, untuk menyebut angka saja Indonesia perlu dua suku kata. Sebut saja angka SATU, Kita perlu menyebutnya dalam dua suku kata yaitu SA – TU. Bandingkan dengan penyebutan dalam bahasa Inggris One dibaca Wan, lalu dengan bahasa mandarin angka satu hanya hanya tulisan -i atau yi . Orang inggris dan mandarin cepat berhitung 1-10 dibanding Indonesia karena faktor penyebutan suku kata yang boros.

 

Yah entah itu benar atau tidak yang penting setiap individu dari kita ini memang sudah diberi kelebihannya masing masing, setiap suku dan ras dari setiap bangsa pun juga sudah diberi kelebihan/ kekurangannya. Seperti halnya bangsa chinese yang sangat piawai dalam berbisnis, bangsa eropa yang piawai dengan olahraga sepakbola, dan bangsa kita yang sangat piawai dalam ramah-tamahnya. Begitu juga anda yang membaca ini pun juga memiliki kelebihan dan kekurangan. 😀

 

 

Referensi tulisan http://www.mandarin.web.id/menghitung/

* Tulisan ini bukan bermaksudnya SARA, tulisan ini hanya sekedar iseng canda dan tidak ada unsur untuk menyerang suku atau bangsa*