Kepada Yth.
Negara Kesatuan Republik Indonesia
di – Tempat.
Dengan Hormat,
Bagaimana saya harus memanggil anda? Bapak atau Ibu? Mas atau Mbak? kakek atau nenek? Jika dilihat dari usiamu sekarang maka saya putuskan untuk memanggilmu kakek. Apa kabarmu kek ? sehat? Apakah yang sedang kamu lakukan kek? ah aku tau, sekarang kau pasti sibuk menikmati hidup, setiap sore kau duduk santai di teras belakang sambil menikmati segelas teh buatan pasangan hidup, bercerita mengenai masa lalu yang penuh perjuangan, memperhatikan keturunanmu hidup bahagia. Ah aku rasa saat seperti itulah tujuan perjuanganmu dulu, kau berjuangan untuk memerdekakan keturunanmu dimasa datang. Sungguh perkasa dirimu Kek, sungguh berjasanya dirimu. Selayaknya sebuah cerita dimana bambu runcing mengantarkanmu merdeka, saya percaya kehebatanmu tak tertandingi kala itu. Saya berterimakasih kepadamu dan seluruh serdadu perangmu kala itu, tanpa mereka mungkin tak ada kata merdeka saat ini.
Hari ini usiamu bertambah Kek, dengan bertambah usiamu ini Saya harap kau selalu sehat, selalu punya pendukung yang kuat, punya kematangan dalam segala hal, tapi jauh selain itu saya berharap kau selalu diberi kesabaran dan ketabahan. Kesabaran dan ketabahan jika sekarang banyak penghunimu yang tak seperti kau banyangkan, tak seperti yang kau harapkan. Penghunimu sekarang arogan, tidak dewasa, penuh masalah dan hanya menggerogotimu. Ah penghunimu ini hanyalah makhluk majemuk yang punya ego, punya hasrat dan keinginan, tapi percayalah bahwa tak semua penghunimu seperti itu. Suatu hari nanti semua akan membaik, seharusnya demikian.
Kek, dihari ini saya hanya akan mengucapkan selamat ulang tahun ke 69, Terimakasih atas kemerdekaan yang kau perjuangan untuk saya (kami) . Semoga perjuanganmu ini tidak sia-sia dan akan diteruskan digenerasi kami.
Terakhir, sebelum saya akhiri, ku kenalkan kau pada seseorang, ini adalah putriku. Ini adalah generasiku, ini adalah keturunanku dan aku akan berjuang untuk keturunanku. Aku akan berjuang selayaknya kau berjuang untuk kemerdekaan kami, dan dengan begini aku akan lebih memaknai kemerdekaan darimu Kek.
Terimakasih dan Selamat ulang tahun Kek,
Kabarku kurang baik cu, kamu tau bala tentara dai Nippon sudah menguasai negara kita lagi. Mau gimana lagi cu, pasukan mereka bahkan sudah masuk ke rumah-rumah penduduk. Itu jenderal Honda, pasukannya yang jumlahnya jutaan sudah lama menyusup ke garasi, teras, bahkan ruang tamu rumah-rumah penduduk. Belum lagi kalo kamu turun kejalan, tambah ngeri lagi cu. Coba saja ke jalan Kaliurang sekitar jam 7 pagi, kamu akan liat mereka berbaris berderet-deret. Kamu liat itu jalan simbahmu ini dulu perjuangkan dengan tetesan darah, sekarang sudah mereka rebut kembali. Coba cu, kalo kamu liatin lebih seksama lagi, kalo digabung dengan pasukan dari brigjen Yamaha, mayjen Suzuki, habislah sudah jalan-jalan kita. Rumah-rumah penduduk dikiri-kanan jalan bahkan kita gusur sendiri demi menjaga kenyamanan mereka. Jangan tanya sepak terjang jendral Toyota ya cu, sakitnya disini cu…
Sudahlah pa… berikanlah cucumu itu harapan yang baik, jangan menakut-nakuti dengan rongrongan penjajah berkesinambungan. Nak, kalo papa bilang, memang para jenderal nippon itu sudah menguasai kita, namun tidak dipungkiri mereka sudah membantu kita. Mempermudah perjalanan kita, membuat kita tidak harus bercucur keringat di perjalanan, walaupun harus dibayar dengan harga diri dan upah jerih payah. Bandingkan dengan para pasukan kaukasia seperti kolonel BMW, Mercedes, ataupun brigadir Chevrolet, yang ingin membantu kita namun secara tidak sadar memeras seluruh saripati kehidupan kita. Dengan memberikan pajak tinggi, biaya perawatan menjulang, dan tuntutan gaya hidup yang progresif drastis.
Dari kesemuanya itu nak, yang paling penting adalah, mensyukuri nikmatNya, bagaimanapun selalu ada yin dan yang dalam suatu proses, seperti kemerdekaan kita yang memberi dampak positif maupun negatif. Ambil positifnya, hindari negatifnya. Papa selalu berdoa agar kemerdekaan senantiasa menaungi kita dan menyebar bak amuba di semua segi kehidupan.
Kurasa ga cocok dipanggil kakek, walaupun usianya 69, tapi NKRI masih lebih muda daripada teman2 nya tempat asalnya jendral Honda dan kolonel BMW.
Biarkan dia belajar, perjalanan masih sangat panjang. Makin dia dibully teman2 yg lebih tua, (seharusnya) makin banyak dia belajar
[…] Selamat Ulang Tahun Kemerdekaan […]